Membangun Pariwisata Berkelanjutan dan Melestarikan Budaya di Tahun Penuh Tantangan

Masa pandemi memberikan tantangan tersendiri dalam pembangunan kepariwisataan berkelanjutan dan budaya lestari. Bagaimana tidak, Covid-19 memberikan dampak luar biasa kepada segala bidang kehidupan masyarakat. Sangat terasa ketika harus menutup tempat wisata saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di level 4 dan 3, serta mendengar keluhan dari para seniman karena hampir tidak ada yang menggunakan jasa mereka.

Tidak  bisa berdiam, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan tetap harus bergerak ditengah tahun yang penuh tantangan selama 2021 ini agar ekonomi masyarakat yang menggantungkan diri pada usaha wisata serta usaha seni budaya tetap dapat berjalan. Dinas yang membidangi pengembangan wisata dan kebudayaan ini melakukan berbagai upaya untuk mensiasati keadaan. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan, Joko Trihono (20/12) mengatakan “Kita tidak dapat berpangku tangan menghadapi keadaan. Walaupun pandemi, berbagai terobosan harus dilakukan demi keberlangsungan pengembangan pariwisata dan budaya”.

Banyak yang sudah dilakukan diantaranya dengan tetap memberikan pendampingan kepada destinasi wisata dan Desa Wisata, kerjasama dengan berbagai pihak serta mengikuti dan memfasilitasi berbagai event. Hasilnya baru-baru ini Kabupaten Magetan mendapatkan beberapa penghargaan bidang pariwisata yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawangsa. Penghargaan sebagai apreasi kepada Desa Wisata ini diberikan kepada Desa Wisata Randugede yang meraih kategori unggulan dalam lomba video profil Desa Wisata Jawa Timur 2021. Kemudian, Desa Wisata Genilangit, Desa Wisata Randugede, Desa Wisata Simbatan dan Wisata Plered Agung (Desa Mrahu) sebagai Desa Wisata binaan kemenparenkraf RI. Penghargaan atas raihan sebagai nominator Anugrah Desa Wisata Indonesia diterima oleh Desa Wisata Genilangit dan Desa Wisata Simbatan.

Capaian itu tak lepas dari keterkaitan pengembangan pariwisata yang disandingkan dengan pembinaan kebudayaan. “Kunci keberlanjutan pariwisata akan dapat selalu terjaga apabila didukung oleh budaya yang kuat di masyarakat”, ungkap Joko Trihono. Berbagai upaya telah dilakukan sepanjang tahun 2021 ini diantaranya promosi budaya dan pariwisata yang mengadakan tajuk Gelar Seni Budaya Daerah yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada bulan Juli lalu serta keikutsertaan Kabupaten Magetan dalam Festival Budaya Agraris di Malang baru-baru ini.

Disparbud Magetan juga sering kali memberikan kesempatan tampilan kesenian, tari, elekton, wayang orang, ledhug, tongling, wayang kulit, wayang orang dan ketoprak walaupun disuguhkan secara online melalui live streaming. Selain itu, bersinergi dengan instansi terkait juga menampung semangat luarbiasa dari komunitas-komunitas di Magetan yang bergerak di bidang pariwisata, seni budaya maupun ekonomi kreatif untuk menggelar berbagai event seperti kegiatan sport-tourism maupun berbagai pameran seperti pameran tosan aji (keris), tanaman hias maupun kontes koi, Haul gubernur Suryo maupun Festival Soerjo 2021 yang dilakukan sepenuhnya oleh komunitas tersebut dan dimuarakan pada pengembangan pariwisata.

Sejauh ini Disparbud Magetan juga telah melakukan inventarisasi obyek diduga cagar budaya dengan turun langsung melakukan pendataan dan dokumentasi bersama berbagai komunitas penggiat sejarah. Untuk kesenian juga telah dilakukan kajian pengembangan tarian jalak lawu. Selain itu juga telah diterbitkan kartu induk kesenian kepada 46 grup seni,481 seniman, dan 70 pelaku seni.

Untuk pengembangan pemasaran pariwisata, selain seperti yang telah dipaparkan diatas, Disparbud Magetan juga berperan dalam keikutsertaan promosi wisata melalui Jatim virtual exhiebition 2021 yang menampilkan potensi wisata secara elektronik yang dapat diakses melalui virtual.jatim.travel. Lebih dari itu, dengan memanfaatkan setting daerah wisata Magetan, beberapa stasiun TV Nasional juga melakukan pengambilan gambar program acara wisata mereka di Kabupaten Magetan.

“Tahun 2021 memang terasa berat, namun kita harus tetap semangat, tetap bergerak dengan memanfaatkan segala potensi yang ada demi kemajuan pariwisata dan kebudayaan khususnya di Kabupaten Magetan. Semoga tahun 2022 mendatang akan lebih baik dari tahun ini”, pungkas joko Trihono.